Mengais rejeki dalam kereta
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
Suasana KRL Ekonomi

Sebagai warga ibukota tentunya sudah sangat akrab dengan kondisi semrawutnya lalu lintas yang berakibat pada kemacetan di ruas-ruas jalan. Jika sudah begini maka satu-satunya jalan keluar adalah dengan menggunakan sarana transportasi masal, dan kereta rel listrik (KRL) merupakan salah satu dari moda tersebut. Selain cepat & harga tiket yang cukup murah, KRL juga menghubungkan seluruh bagian wilayah di JABODETABEK, sehingga tak heran apabila masyarakat ibukota lebih suka memilih KRL ketimbang metromini ataupun angkutan yang lain, terbukti dengan penuhnya setiap gerbong kereta saat operasi. Bahkan bukan hanya gerbong saja, atap gerbong pun menjadi tempat bagi masyarakat yang tidak kebagian tempat di dalam. Padahal jika dibiarkan, hal ini akan sangat berbahaya bagi kondisi keselamatan penumpang & tentunya berakibat pula pada kelancaran KRL

Dua bulan terakhir ini sayapun menjadi salah satu dari sebagian masyarakat yang menggunakan jasa KRL tersebut, atau yang biasa kita kenal dengan istilah ROKER alias rombongan kereta,hehe… Kenapa ? pasalnya saat pagi hari sekitar jam 06.00 WIB saya sudah harus berangkat ke kantor di daerah sudirman & budikemuliaan, jakarta pusat sementara sorenya jam 17.00 WIB saya harus kembali lagi ke kampus UG depok untuk kuliah. Sebenarnya saya bisa menempuh perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. namun bila kita lihat faktanya adalah, bahwa setiap jam masuk & pulang kerja, jalur dari Jakarta – depok atau sebaliknya selalu macet, belum lagi capek di jalan. Jadi KRL merupakan satu-satunya tunggangan saya setiap hari,hehe….tapi ada ndak enaknya juga sich, apalagi saat cuaca hujan yang mengakibatkan gangguan signal KRL, sehingga banyak penumpang yang harus terlantar. Pernah kejadian, tepatnya tanggal 20 oktober kemarin saat hujan deras mengguyur wilayah ibukota dan sekitarnya. KRL yang seharusnya berangkat jam 17.50 WIB dari stasiun sudirman, ternyata baru bisa diberangkatkan 3 jam kemudian, hmmm

KRL sendiri ada beberapa macam, mulai dari kelas ekonomi dengan harga ticket Rp. 1.500, ekonomi AC Rp. 5.500 sampai dengan Express Rp. 9.000. kalau saya sich lebih suka yang sedang-sedang saja alias KRL ekonomi AC, tapi kalau pas dapetnya yang kelas ekonomi ya terpaksa harus naik, yang penting sampai tujuan dengan selamat. Dengan harga tiket yang beda tentunya beda pula bentuk service & fasilitas yang diberikan oleh pihak PJKA, ibarat pepatah bilang : “lain lading lain belalang, lain lubuk lain ikannya”. Bila masyarakat bisa merasakan segarnya AC & empuknya kursi penumpang, jangan harap bisa merasakan kondisi yang sama di KRL ekonomi biasa. KRL ekonomi hanya punya AC alias angin candela,hehe… Namanya juga ekonomi, jadi ya seadanya lah,uhuiii…

Bukan hanya udara luar yang berhembus kencang, tapi banyak orang-orang yang mencari nafkah didalam rangkaian gerbong KRL berlalu-lalang, mulai dari pengamen, pengemis, tukang sapu, pedagang asongan, dll. Dan pemandangan ini tentunya sudah menjadi hal yang biasa dalam KRL ekonomi. Seperti yang saya alami kemarin hari minggu tanggal 07 November 2010 saat saya hendak menuju depok dari Jakarta & kebagian KRL ekonomi. Begitu rangkaian KRL memasuki jalur & berhenti, sayapun segera masuk ke dalam gerbong, saya mendapatkan gerbong di tengah-tengah pas. Berangkat dari stasiun gondang dia sekitar jam 08.00 WIB, kondisi saat itu sich cukup lega & tidak terlalu penuh sesak. Maklum lah pas berbarengan hari minggu, jadi banyak penumpang yang libur. Tapi jangan salah lho, bukan berarti golongan pengamen, pedagang asongan dan lainnya ikut-ikutan libur, sepertinya tidak ada kata libur untuk mereka. 

Pengamen KRL
Baru saja saya masuk dan duduk, langsung sekawanan pengamen lengkap dengan alat musiknya, ada gitar, biola, drum kecil dll menjajakan vocal & music mereka di gerbong saya. Keseluruhan penampilannya boleh dibilang enak dilihat & didengar, sepertinya mereka sudah cukup professional & sudah terbiasa, lumayan lah buat hiburan dari pada sepi_hehe. Menyusul di belakang mereka, rombongan pedagang asonganpun meramaikan gerbong kami. Seperti di pasar tradisional, riuhnya suara mereka menandingi suara KRL yang sedang berjalan. Berbagai macam barang & makanan mereka tawarkan, ada yang jualan mainan anak-anak, voucher pulsa, perdana, air minum, snack atau makanan ringan, buah apel, salak, pir, mangga, dan ada juga yang berjualan accesoris cewek, mulai dari jepitan rambut, gelang, kalung dll. Semua saling berebut & bersahut-sahutan saling menawarkan barang jualan mereka, berharap ada penumpang yang mau membeli

Belum juga hilang rombongan pedagang asongan, datang lagi pengamen yang lain. Kali ini dia sendiri, hanya menggunakan gitar saja & bernyanyi solo vocal, dengan membawakan lagu Bintang dari anima, diapun bernyanyi dengan sangat percaya diri, wahh…hebat juga lho, boleh diacungin jempol. Saya saja baru berani nyanyi kalau sedang di kamar mandi,hehe…lanjut lagi pengalaman saya naik KRL ekonomi. Yang membuat saya miris adalah ketika ada anak kecil sekitar usia 6-9 tahunan yang menjual jasa dengan menyapu lantai, bermodalkan sapu yang sudah jelek & beralaskan kaki, diapun membersihkan sampah-sampah yang ada di lantai & dikolong-kolong bangku. Ya Allah, kasihan banget dia, padahal masih kecil tapi sudah terjun langsung di dunia kerja

Ada pula sepasang suami istri tunanetra yang menjadi pengamen juga. Dengan langkah pelan yang tertatih mereka pun melewati setiap penumpang sambil menyanyi, sambil menyodorkan kantong plastic untuk penumpang yang mau memberikan koin-koin rupiah mereka. Speaker kecil lengkap dengan lagu karaoke mereka ikatkan di pinggang & merekapun menyanyi sesuai dengan irama lagu. Suara mereka boleh dibilang bagus lho, ndak kalah sama penyanyi dangdut yang lain, cengkoknya juga dapet ( sok tahu…haha), tapi yang jelas suara mereka enak di dengar


Tanpa sadar ternyata sudah hamper 50 menit perjalanan saya & KRL sudah berhenti di stasiun pondok cina. Kemudian saya meneruskan perjalanan ke kampus E gunadarma di kelapa dua untuk mata kuliah praktikum. Begitulah kira-kira potret kehidupan sebagian orang yang tinggal di ibukota. Kejamnya metropolitan membuat mereka harus bersaing dengan yang lain untuk mencari nafkah di setiap moment & kesempatan yang ada. Tapi satu hal pelajaran yang bisa saya ambil, bahwa kita harus tetap berusaha, bertahan & pantang menyerah untuk menghadapi kerasnya kehidupan ini, seperti lirik lagu d-masive “ tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik” Jangan menyerah !!!!

Mudahnya membayar Pajak kendaraan & ganti plat nomor
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi

Yang namanya membayar pajak kendaraan bermotor adalah suatu kewajiban bagi warga Negara. Dan begitupun saya, sebagai warga yang baik sudah barang tentu harus membayar pajak begitu jatuh tempo. Kebetulan masa berlaku pajak motor saya jatuh pada tanggal 13 September 2010 kemarin. Karena kebetulan bertepatan dengan hari raya Idhul Fitri 1431 H yang mengakibatkan tutupnya kantor pelayanan pajak, maka sayapun harus membayar 1 minggu lebih awal. Sebenarnya sich saya rada males buat membayar pajak motor, bukan karena apa, ya memang saya belum pernah bayar sendiri sebelumnya,hehe…saya fikir pasti bakalan ribet, karena banyak hal yang harus diselesaikan & diurus. Tapi itung-itung buat pengalaman maka sayapun memutuskan untuk mencoba membayar sendiri

Kondisi motor saya yang termasuk motor second membuat saya harus meminjam terlebih dahulu KTP dari orang yang pertama kali membeli motor tersebut. Beruntung saya sudah kenal dengan Pak jejen, yang punya motor pertama kali, jadi tidak ada masalah untuk mendapatkan KTP asli untuk dipinjam sampai proses selesai. Sayapun sengaja berangkat pagi sekitar jam 06.00 WIB dari kost’an, selain menghindari macet saya juga sambil mencari alamat samsat Jakarta utara tempat membayar pajak tersebut, karena belum pernah tahu lokasi sebelumnya

Setelah Tanya-tanya ke beberapa orang, sayapun mengambil rute dari atrium senen tinggal lurus yang ke arah ancol, atau ikuti saja jalur busway yang ke ancol. Begitu sampai di ITC Mangga dua, kita tinggal menyeberang jalan karena lokasi samsat yang terletak di Jl. Gunung Sahari , depan ITC Mangga dua pas. Sayapun segera masuk ke dalam dan memarkirkan motor saya di samping gedung. Kemudian saya bertanya pada orang-orang yang membayar pajak juga, beruntung lagi ada bapak-bapak yang mengajak saya untuk membayar bersama-sama, sekalian memberitahu cara-caranya,hufth...sedikit rada plong,hehe...
Tempat cek fisik Kendaraan

Yang pertama saya lakukan adalah cek fisik kendaraan, yaitu menyesuaikan nomor rangka dan nomor mesin yang ada pada kendaraan dengan yang tertera dalam BPKB dan STNK. Tapi sebelumnya kita harus mengisi formulir & menyerahkan foto kopi BPKB dan foto kopi STNK serta KTP asli sesuai nama yang ada di dalam BPKB dan STNK. Bila kita lupa, di dalam kompleks kantor samsat pun menyediakan layanan foto kopi berkas-berkas ini dengan harga Rp 5.000.  Berkas-berkas ini kemudian diserahkan ke petugas yang berada di loket cek fisik. Berkas yang diserahkan antara lain: a. foto kopi BPKB, b. foto kopi STNK berikut aslinya, c. KTP asli. BPKB asli harus tetap kita pegang. Setelah itu menunggu panggilan dari loket cek fisik untuk kita bersama petugas melakukan cek nomor fisik motor kita tadi. 

Petugas cek fisik adalah dari kantor samsat, dibekali dengan seragam khusus yang sepintas terlihat seperti tukang bengkel motor. Setelah selesai kita cukup memberi uang tips se-ikhlas kita untuk petugas tersebut, kemudian menyerahkan kembali hasil cek fisik ke loket. Setelah itu kita tinggal menunggu di tempat antrian, tak lama berselang nama KTP motor sayapun dipanggil. Kemudian petugas meminta biaya administrasi sebesar Rp.20.00 untuk ditukar dengan hasil cek fisik dan seluruh berkas yang tadi telah kita berikan. Kini kita telah memegang formulir pengajuan pembayaran pajak.

Suasana ruang tunggu
Kemudian langkah selanjutnya adalah Pembayaran tagihan pajak sesuai nominal yang ada di dalam bukti pembayaran maka sejumlah itu yang harus saya bayarkan. Setelah menyerahkan formulir yang telah benar terisi ke loket perpanjangan, saya diminta untuk menunggu di ruang tunggu yang cukup baik dengan fasilitas memadai. Ruangan ber AC dan disediakan pula televisi sebagai pengisi waktu sampai nama BPKB dipanggil. Pelayanan di bagian loket ini sangat baik dan tidak ada diskriminasi antara anda pembayar langsung atau melalui perantara.

Terakhir adalah saya menuju ke tempat pengambilan cpencetakan plat nomor yang berada di dekat loket cek fisik. Ternyata tidak lama untuk menunggu, cukup 5-10 menit plat nomor yang baru pun akhirnya selesai & siap untuk dipasang. Dengan jadinya plat nomor yang baru ini menandai selesainya proses pembayaran pajak kendaraan & ganti plat nomor saya. Setelah selesai sayapun kemudian bergegas ke tempat parkir untuk mengambil motor dan kemudian mengembalikan KTP P.jejen di rumahnya yang berada di daerah kebun jeruk. 

Ternyata membayar pajak kendaraan bermotor tidaklah se-ribet yang saya bayangkan sebelumnya. Asal kita tahu prosedur & langkah-langkahnya, tanpa menggunakan jasa calopun kita bisa menyelesaikannya sendiri. Jadi bagi para blogger yang mau membayar pajak kendaraan bermotor mendingan bayar sendiri ya, lagian ndak dibeda-bedakan kok antara calo & warga biasa, jadi ndak usah takut, ndak bakalan ribet lah. Dan untuk mengakhiri artikel ini saya akan sedikit menguti motto dari pemerintah : ”Hari gini gak bayar pajak, apa kata dunia ??? ” hehe.....
Uniknya Upacara Pelal Panjang Jimat Keraton Kasepuhan Cirebon
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
Selesai 1 semester 2008/2009 dari program beasiswa rekrumen karyawan PT.PLN (Persero) yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) semarang, membuat saya dan 73 teman saya dari jawa tengah dan jawa barat yang lain harus melaksanakan on the job training (OJT) sebagai salah satu persyaratan nilai untuk kelulusan dan uji kompetensi. Dari UDIKLAT PLN Semarang, kami yang dari jawa timur sekitar 24 orang mendapatkan tugas untuk melaksanakan OJT di wilayah Region Jawa Barat. Dan dari kantor PLN P3B Region Jawa Barat di bagi-bagi lagi ke dalam 6 Unit Pelayanan Transmisi yang tersebar di wilayah jawa barat, mulai dari UPT Bandung Timur, UPT Bandung Barat, UPT Bekasi, UPT Cirebon, UPT karawang dan UPT Purwakarta. Saya dan 4 teman saya : satria, ariel, ujik dan token kemudian mendapatkan bagian di UPT Cirebon

Dengan kondisi seperti ini membuat saya harus menyelesaikan OJT dan tinggal selama 6 bulan sampai selesai OJT. Seperti nomaden saja, padahal baru saja 1 semester kemarin saya tinggal di semarang, jawa tengah untuk menjalani pendidikan, eh sekarang sudah pindah lagi. Tapi ndak apa lah, semua seru, banyak pelajaran yang bisa di ambil. Terutama mengenai kebudayaannya, sehingga bisa memperkaya pengetahuan kebudayaan saya. Sebelumnya saya lahir di Blitar dan selama kurang lebih 17 tahun tinggal di Jawa timur, jadi budaya jawa sudah sangat melekat pada darah dan daging saya,hehe. Kemudian meskipun hanya 6 bulan tinggal di semarang, setidaknya membuat saya sedikit tahu tentang kebudayaan jawa tengah. Ya rada-rada mirip lah, kan 1 suku. Dan begitu mendapatkan kesempatan untuk tinggal di Cirebon, sayapun tertarik untuk mengenal dan mencoba mencari tahu bentuk kebudayaan di Cirebon sendiri. Kebetulan lokasi kantor UPT saya yang berada di daerah sunyaragi, memberikan saya kemudahan untuk akses ke setiap tempat-tempat bersejarah yang ada di cirebon

Suasana dalam Keraton Kasepuhan
Waktu itu kami mendapatkan rujukan dari teman-teman kantor dan warga sekitar untuk melihat acara tahunan, yaitu upacara panjang jimat yang diselenggarakan di keraton kanoman dan keraton kasepuhan cirebon. wahh…beruntungnya kami, karena baru tinggal di Cirebon tapi bisa lihat langsung salah satu adat dan kebudayaan masyarakat Cirebon yang hanya dilaksanakan satu tahun sekali setiap maulud nabi. Jarak dari kantor yang tidak jauh, cukup dengan 20 menit, membuat kami semakin antusias dan penasaran untuk bisa melihat upacara sacral tersebut. Dinginnya udara malam tak menyurutkan langkah kami, sekitar jam 20.00 WIB kamipun tiba di lokasi. Tak banyak buang waktu, setelah memarkirkan sepeda motor, kampun segera menuju ke lokasi. Meskipun baru pertama kali, tapi tidak susah untuk menemukan lokasi, mengapa`? karena dari parkiran pun sudah banyak warga yang memadati jalan menuju ke dalam keraton. Sepertinya acara ini memang sudah menjadi acara yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Cirebon setiap tahunnya, banyak orang-orang yang berjualan di pinggrir-pinggir jalan, ibaratnya hamper mirip lah seperti suasana Pekan Raya Jakarta (PRJ)hehe…

Upacara panjang zimat merupakan puncak dari rangkaian berbagai acara tradisi yang berlangsung di Keraton Kasultanan Kasepuhan, Keraton Kasultanan Kanoman, dan Keraton Kacirebonan. Bagi masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya, acara tradisi Muludan tersebut sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka, meski lambat laun pengaruh kultural Keraton semakin pudar ditelan kemajuan zaman.

Pelal adalah kata bahasa jawa cirebonan yang mempunyai arti ujung atau akhir. Puncak dari seluruh rangkaian acara tersebut adalah upacara pelal Panjang Jimat yang diselenggarakan langsung oleh kerabat keraton dan dipimpin oleh sultan masing-masing juga dihadiri oleh para undangan serta pejabat penting.

Di Cirebon, bukan hanya di 3 keraton kasultanan yang memperingati  lahirnya Nabi Muhammad SAW,  di makan Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon juga di gelar acara Muludan. Dimakam Sunan Gunung Jati juga, turut dipadati oleh ribuan Masyrakat yang sengaja ingin menghabiskan waktu malam Maulid Nabi dan ada juga yang ingin mencari berkah.

salah satu ritual upacara pelal
Upacara panjang jimat adalah puncak dari  acara peringatan maulid Nabi di tiga keraton. Salah satunya di keraton Kanoman, upacara digelar sekira pukul 21.00 WIB yang ditandai dengan sembilan kali bunyi lonceng Gajah Mungkur yang berada di gerbang depan keraton. Suara lonceng tersebut merupakan tanda dibukanya upacara malam panjang jimat atau biasa orang cirebon menyebut malam terakhir atau malam pelal.

Saat perjalanan menuju masjid, ribuan warga berebut memadati sepanjang jalan yang dilewati rombongan. Tidak sedikit, warga yang sengaja menghamiri sultan hanya untuk bersalaman dan berharap mendapat berkah. Setelah tiba di masjid, seluruh rombongan duduk rapi didalam masjid. Ditempat itu, turut dibacakan riwayat Nabi,pembacaan barjanji, kalimat Thoyyibah, sholawat Nabi dan ditutup dengan berdoa bersama.

Setelah acara usai, sekira pukul 24.00 WIB seluruh nasi dan lauk pauk yang dibawa rombongan dibagikan kepada keluarga sultan, famili, abdi dalem, dan seluruh warga yang berada diluar halaman masjid. Setelah proses doa bersama selesai, seluruh rombongan kembali ketempat semulia. Pangeran Patih dan famili langsung masuk kedalam keraton. Sementara, rombongan yang membawa benda pusaka kembali menuju langgar alit.

Orang-orang yang membawa jimat
Begitulah pengalaman saya ketika menyaksikan langsung prosesi upacara ritual tersebut di keraton kasepuhan Cirebon. Dari pengalaman saya mengajarkan bahwa yang namanya kebudayaan memang harus dan wajib dijaga serta harus diturunkan ke generasi penerus bangsa. Karena kebudayaan itu sendiri adalah sebuah interpretasi dari warisan leluhur kita, jadi kitapun harus bangga, menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang ada di sekitar kita
Pemuda dan Sosialisasi
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
PEMUDA
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus

Pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda tersebut harus dioptimalkan dan dikelola, dalam arti pengembangan dan pembinaannya hendaknya harus sesuai dengan asas, arah dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional sebagaimana terkandung di dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV

Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. oleh karena itu pada tahapan pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat, seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri di dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi

PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berfikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :

Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

TUJUAN POKOK SOSIALISASI
  1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat
  2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya
  3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat
  4. Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya 

PROSES SOSIALISASI
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut :
  • Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata tersebut juga belum dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata “makan” tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kenyataan yang dialaminya.
  • Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan:
Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya.
Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other).
  • Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
  • Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Diolah dari sumber referensi :
MKDU Ilmu Sosial Dasar Harwantiyoko, Neltje F.Katuuk
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/10/29/pemuda-dan-sosialisasi/
Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
PENGERTIAN MASYARAKAT
Sebelum membicarakan lebih lanjut masalah masyarakat,saya tinjau terlebih dahulu tentang masyarakat
 Mengenai arti masyarakat, berikut beberapan definisi mengenai masyarakat dari para sarjana :
R.Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu
MJ.Herkovits : masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
J.L.Gilian : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil
S.R.Steinmetz : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
Hasan Sadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
  1. harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
  2. telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
  3. adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.

Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
  1. masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
  2. masyarakat merdeka, yagn terbagi dalam : 
  • masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yagn bertalian dengan hubungan darah atau keturunan
  • masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya

    MASYARAKAT PERKOTAAN 
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa cirri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  2. orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
  3. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
  4. kemungkinan-kemungkinan  untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
  5. interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi
  6. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
  7. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

PERBEDAAN DESA & KOTA
Ada beberapa ciri yang dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota, antara lain : 
  1. jumlah dan kepadatan penduduk
  2. lingkungan hidup
  3. mata pencaharian
  4. corak kehidupan sosial
  5. stratifikasi sosial
  6. mobilitas sosial
  7. pola interaksi sosial
  8. solidaritas sosial
  9. kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

HUBUNGAN DESA & KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras, sayur mayor, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yagn juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatn untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya tenaga-tenaga di bidang medis, montir, elektronika, transportasi dll

Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama didaerah yang seudah lama berkembang seperti pulau jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yangtidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah pengangguran

ASPEK POSITIF & NEGATIF 
Untuk menunjang aktivitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tenteram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivitas warganya, dengan kata lain kota harus berkembang

Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
  1. Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan 
  2. Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  3. Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
  4. Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
  5. Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Diolah dari referensi :
MKDU Ilmu sosial dasar, Harwantiyoko & Neltje F.Katuuk

Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
MAKNA INDIVIDU
Manusia adalah makhluk individu. makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Para ahli psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. kesatuan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain

Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapn serta kelemahan-kelemahannya. sehubungan dengan hal itu, Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut :
kepribadian adalah organisasi dinamis daripada sistem-sistem psycho-physik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan (W.A. Gerungan, 1980 : 28)
untuk menjadi individu yang mandiri harus melalui proses. proses yang dilaluinya adalah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama. sejak anak dilahirkan ia membutuhkan proses pergaulan dengan orang-orang lain untuk memenuhi kebutuhan batiniah dan lahiriah yang membentuk dirinya. menurut sigmund freud, superego pribadi manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 tahun (W.A Gerungan, 1980 : 20)

MAKNA KELUARGA
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan mebesarkan anak-anak. jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat yang tertentu yang sama, di mana saja dalam satuan masyarakat manusia

5 macam sifat yang terpenting, yaitu :
  1. Hubungan suami istri : Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidup dan mungkin dalam waktu yang singkat saja. ada yang berbentuk monogami dan adapula yang berbentuk poligami. bahkan masyarakat yang sederhana terdapat "group married" yaitu sekelompok wanita dengan sekelompok laki-laki
  2. Bentuk perkawinan di mana suami istri itu diadakan dan dipelihara : dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat, bahwa calon suami istri itu dipilihkan oleh orang-orang tua mereka
  3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan : di dalam beberapa masyarakat keturunan dihitung melalui garis laki-laki / disebut patrilineal. ada yang melalui garis wanita / matrilineal, dimana kekuasaan terletak pada wanita
  4. Milik atau harga benda keluarga : dimanapun keluarga itu pasti mempunyai milik untuk kelangsungan hidup para anggota-anggotanya
  5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama
MAKNA MASYARAKAT
Masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama dalam waktu lama. kelompok manusia yang dimaksudkan yang belum terorganisasikan mengalami proses yang fundamental, yaitu :
  1. adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota
  2. timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau lesprit de corps
Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain, yang penting ialah reaksi sebagai akibat dari hubungan tadi. rekasi ini yang menyebabkan hubungan manusia bertambah luas. di dalam memberikan rekasi, ada kecenderungan untuk menserasikan dengan tindakan orang lain. hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat / keinginan, yaitu :
  • keinginan untuk  menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial
  • keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut manusia menggunakan pikiran untuk dapat menghadapi udara dingin, alam yang kejam dsb. manusia menciptakan rumah, pakaian dll. kesemuanya itu ditimbulkan kelompok-kelompok sosial (sosial groups) dalam kehidupan manusia, karena manusia tak mungkin hidup sendiri
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang menyebabkan manusia hidup bersama adalah :
  1. Dorongan untuk mencari makan : penyelenggaraan untuk mencari makanan itu lebih mudah dilakukan dengan bekerjasama
  2. Dorongan untuk mempertahankan diri : terutama pada keadaan primitif, dorongan ini merupakan cambuk untuk kerjasama
  3. dorongan untuk melangsungkan jenis
Manusia sebagai makhluk sosial manapun tersusun dalam kelompok-kelompok. fakta ini menunjukkan manusia mempunyai sosial akan pembawaan kemasyarakatan (sejumlah sifat-sifat dapat berkembang dalam pergaulan dengan sesamanya) seperti hasrat bergaul dan sebagainya

Diolah dari sumber referensi :
MKDU Ilmu sosial dasar : Harwantiyoko & Neltje F.Katuuk 

Individu Keluarga dan Masyarakat
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin “individuum” yang artinya tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.

PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Walaupun terdapatnya perbedaan pendapat di antara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan itu adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Terdapat tiga aliran konsep pertumbuhan yaitu:
  • Aliran asosiasi: pertumbuhan merupakan suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman luar melalui panca indra yang menimbulkan senssation maupun pengalaman dalam mengenal batin sendiri yang menimbulkan reflexions. 
  • Aliran psikologi gestalt: pertumbuhan adalah proses diferensiasi yaitu proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu. Pertama mengenal secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian demi bagian dari lingkungan yang ada. 
  • Aliran sosiologi: pertumbuhan merupakan proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial dan social kemudian tahap demi tahap disosialisasikan. 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
  • Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir 
  • Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali. 
  • Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. 
Tahap pertumbuhan individu berdasar psikologi
Pertumbuhan individu seak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
  • Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.

    Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. meurut Frued tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketaidak nikmatan. Pada tahun kedua anak belajar berjalan, dan dengan berjalan itu anak mulai pula belajar menguasai ruang.
     
  • Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun

    masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam masa ini pula tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5 tahun.
     
  • Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun

    Masa isi disebut juga masa keserasian bersekolah. Suatu hal yang penting dalam masa ini anak menerima otoritas orang tua & guru sebagai suatu hal yang wajar. Anak membutuhkan sikap yang obyektif & adil pada pihak orang tua & guru
     
  • Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun 
PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarg inti(”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.

Menurut Sigmund Freud keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Sedangkan menurut Durkhem, keluarga adalah lembaga social sebagai hasil factor-faktor politik, ekonomi, dan lingkungan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan atau kelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan. Terdiri dari:
  • Keluarga nuklir/inti/batih (nuclear family) : Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. 
  • Keluarga tua (extended family) : Keluarga kekerabatan yang terdiri dari 3 atau 4 keluarga batih yang terikat oleh hubungan orang tua anak atau saudara kandung oleh suatu tempat tinggal bersama yang besar.
     
MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA
Dalam keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan yagn harus dilakukan itu biasanya disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn didalam atau oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah
  • Fungsi biologis : dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya
  • Fungsi Pemeliharaan : keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan 
  • Fungsi Ekonomi : keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok
  • Fungsi Keagamaan : keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
  • Fungsi Sosial : keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya, bekal-bekalnya selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa 
MASYARAKAT SUATU UNSUR DARI KEHIDUPAN MANUSIA
Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, aa masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”

Peter L Berger, seorang ahlisosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai beriktu : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplkes hubungan manusia yang luas sifatnya.”.

Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusiayang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing.Menilikkenyataan dilapangan, suatu masyarakat bisaberupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.

Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
  1. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. 
  2. Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan :

    2.1 Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjdi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.

    2.2 Masyarakat Industri. Contoh tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las.
Diolah dari sumber referensi :
MKDU Ilmu sosial dasar, Herwantiyoko & Neltje F.Katuuk 
Warga negara dan Negara
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
NEGARA
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan mansia dalam masyarakat, Negara mempunyai 2 tugas utama yaitu :
  1. mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu dengan lainnya
  2. mengatur dan menyatukan kegiatan-kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan besama yang disesuaikan dan diarakan pada tujuan Negara.
SIFAT NEGARA
Sebagai organisasi kekuasaan tertinggi, negara mempunyai sifat khusus yang tidak melekat pada organisasi lain, sifat tersebut adalah : 
  1. sifat memaksa, artinya Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarkhi
  2. sifat monopoli, artinya Negara mempunyai hak kuasa tunggal dan menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
  3. sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundangan mengenai semua orang tanpa terkecuali.

BENTUK NEGARA
1. Negara kesatuan (unitarisem) adalah suatu Negara yang merdeka dan berdaulat, dimana kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan dalam Negara itu ada pada pusat
  • Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi. Didalam sistem ini, segala sesuatu dalam Negara langsung diatur dan diurus pemerintah pusat.
  • Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. Didalam Negara ini daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
2. Negara serikat ( federasi) aalah Negara yang terjadi dari penggabungan beberapa Negara yang semua berdiri sendiri sebagai Negara yang merdeka, berdaulat, kedalam suatu ikatan kerjasa yang efektif untuk melaksanakan urusan secara bersama

UNSUR-UNSUR NEGARA
Untuk dapat dikatakan sebagai suatu negara, negara harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :  

1. harus ada wilayahnya
2. harus ada rakyatnya 
3. harus ada pemerintahnya 
4. harus ada tujuannya

5. harus ada kedaulatan

WARGA NEGARA & NEGARA
Unsur penting suatu negara yang lain adalah rakyat. tanpa rakyat, maka negara itu hanya ada dalam angan-angan. Menurut Kansil, orang-orang yang berada dalam wilayah satu Negara dapat dibedakan menjadi :
1. Penduduk; ialah mereka yang telah memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan Negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) di wilayah Negara ini. Penduduk ini dibedakan menjadi dua yaitu
  • Penduduk warganegara atau warga Negara adalah penduduk, yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah Negara terebut dan mengakui pemerintahannya sendiri
  • Penduduk bukan warganegara atau orang asing adalah penduduk yang bukan warganegara
2.  Bukan penduduk; ialah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan yang tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah tersebut

ASAS KEWARGANEGARAAN
Untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warganegara, digunakan dua criteria :
1. Kriterium kelahiran. Berdasarkan kriterium ini masih dibedakan menjadi dua yaitu :
  • kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut juga "Ius Sanguinis". Didalam asas ini seorang memperoleh kewarganegaraann suatu Negara berdasarkan asa kewarganegaraan orang tuanya, dimanapun ia dilahirkan
  • kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau "Ius soli". Didalam asas ini seseorang memperoleh kewarganegaraannya berdasarkan Negara tempat dimana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warganegara dari Negara tersebut.
2. naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan Negara lain.

HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
Apabila kita melihat pasal-pasal dalam UUD 1945, maka akan dapat kita temukan beberapa ketentuan tentang hak-hak warga negara, misalnya : pendidikan, pertahanan dan kesejahteraan sosial
  •  Pasal 27 (2) : tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaanan 
  • Pasal 30 (1) : tiap-tiap warga negara berhak...ikut serta dalam usaha pembelaan negara
  • Pasal 31 (1) : tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran
  • Pasal 27 (1) : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum pemerintahan... (hak memilih dan dipilih)
  • Pasal 29 (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk utnuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (hak untuk beragama dan beribadat menurut kepercayaan masing-masing, selama agama dan kepercayaan itu diakui pemerintah)
  • Pasal 28 : kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (hak bersama dan mengeluarkan pendapat 
Di samping itu dua ketentuan dengan tegas menyebutkan tentang kewajiban warga negara :
  • Pasal 27 (1) : segala warga negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
  • Pasal 30 (1) : tiap=tiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara 
Diolah dari sumber :
MKDU Ilmu Sosial Dasar Harwantiyoko, Neltje F.Katuuk

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks. berbeda dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan rokhaniah maupun kebudayaan kebendaan. akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya


PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA
Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.

Tidak lama setelah Malthus mengemukakan pendapatnya, timbullan kemudian bermacam-macam teori/pandangan sebagai kritis atau sebagai perbandingan atas teori Malthus. ,misalnya saja pandangan yang mengemukakan bahwa pertambahan penduduk itu merupakan hasil (resulta) dari keadaan sosial termasuk ekonomi, dimana orang saling berhubungan dan terkenal sebagai teori sosial tentang pertambahan penduduk

Disamping itu ada juga yang berpendapat bahwa manusia itu dalam kehidupannya terkait dengan alam atau daerah dimana mereka hidup. Oleh karena itu penduduk dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari kematian, sehingga tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian. Ini disebabkan karena manusia sebagai mahluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang (berumur panjang) dan ini sering dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.

DINAMIKA PENDUDUK
Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk  dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.

Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar, sering disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.

Faktor kedua mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
Bagaimana dengan dinamika penduduk Indonesia ?
Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Pn = (1 + r) n x  Po
Pn = jumlah penduduk yang  dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen 
n = jumlah dari tahun yang akan diketahui 
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar 
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta

KOMPOSISI PENDUDUK
Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya. Kesemuanya ini menunjukkan susunan penduduk atau komposisi penduduk dinegara kita pada tahun tersebut. Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.

Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapta disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid. Golongan laki-laki ada diseblah kiri dan perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur dan gari horisontalnya menunjukna jumlah atau prosentasi..
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :

Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian

Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara

Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.

PERSEBARAN PENDUDUK
Kecenderungan  manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan mansuia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu hal semacam ini terjadi didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih bertani.

Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal mendekati tempat bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari prinsip itulah  kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.

KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.

Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita

Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk indonesia. tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam mewarnai sebagian besar penganutnya di Indonesia. Dengan begitu, agama islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

KEBUDAYAAN BARAT
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. DI pusat kekuasaan pemerintah Belanda, di kota-kota propintsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di ktoa-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. 

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kalau begitu pada sisi mana kebudayaandapat memberi pengaruh terhadap suatu kepribadian ?

Jawabnya kita melihat dari sikap pemilik kebudayaan itu sendiri. Manakalai pemilik kebudyaan itua menganggap bahwa segala sesuatu yang terangklum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal, serasi, dan selaras dengan kodrat alam dan tabiat asasi  manusia dan sebagainya. setiap masayrakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasinya. Nilai dan sistem kaidah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas. suatu kaidah misalnya kaidah hukum memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. batas-batas tersebut menjadi suatau ”aturan permainan” dalam pergaulan hidup.

Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentagnan degnan kodrat alam, dan sebagainya.

Diolah dari sumber referensi :
MKDU Ilmu sosial dasar : Herwantiyoko & Neltje F.Katuuk
Masyarakat Pedesaan
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
PENGERTIAN DESA / PEDESAAN
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartohadikusuma mengemukakan sebagai berikut :
Desa adalah suatu kesatuan hokum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri
Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, social, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain
Sedangkan menurut Paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2500 jiwa
Dengan cirri-cirinya sebagai berikut :
  1. mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
  2. ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
  3. cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
  1. konflik (peretengkaran) : kenyataannya adalah, bahwa benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi
  2. kontraversi (pertentangan) : pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adapt-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic)
  3. kompetisi (persiapan) : sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif
  4. kegiatan pada masyarakat pedesaan : masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan buaknlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya
     
UNSUR-UNSUR DESA
Unsur daerah, penduduk dan tata kehidupan meruapakan suatu kesatuan hidup atau ”living unit”
  • Daerah : tanah yang produktif / pun yang tidak, beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat
  • Penduduk : hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat
  • Tata kehidupan : dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa
  • Letak : letak suatu desa pada umumnya selalu jauh dari kota atau dari pusat-pusat keramaian
     
FUNGSI DESA
  • sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela dll
  • sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya
  • dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan dsb
     
CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAAN
Secara singkat ciri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Homogenitas sosial : masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan sama/homogen
  2. Hubungan primer : pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara musyawarah
  3. Kontrol sosial yang ketat : hubungan pada masyarakat pedesaan sangat intim dan diutamakan, sehingga setiap anggota masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota yang lain
  4. Gotong royong : niali-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan membudaya
  5. Ikatan sosial : setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat
  6. Magis religius : kepercayaan kepada tUhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat mendalam
  7. Pola kehidupan : Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris, baik pertanian, maupun perkebunan, perikanan dan peternakan 
Diolah dari sumber referensi :
MKDU Ilmu sosial dasar : Harwantiyoko & Heltje F.Katuuk 
Agama dan Masyarakat
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
AGAMA dan MASYARAKAT
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur Nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan religi dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf

Membicarakan peranan agama dalam kehidupan sosial menyangkut dua hal yang sudah tentu hubungannya erat, memiliki aspek-aspek yang terpelihara. yaitu pengaruh dan cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas sosial dan grup sosial, perseorangan dan kolektivitas, dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama diwarnainya. yang lainnya juga menyangkut organisasi dan fungsi dari lembaga agama sehingga agama dan masyarakat itu berwujud kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan
Berdasarkan Penjelasan Atas Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, “Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius)”.

Islam : Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 88% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Masuknya agama islam ke Indonesia melalui perdagangan.

Hindu : Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.

Budha : Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu.

Kristen Katolik : Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Dan pada abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.

Kristen Protestan : Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda.

Konghucu : Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual.

FUNGSI AGAMA
Untuk mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. ketiga aspek tersebut merupakan kompleks fenomena sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia

Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilkai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normalnya pun dikukuhkan dengan sanksi-sanksi sakral. dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai kekuatan memksa istimewa, karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan supermanusiawi dan ukhrowi

Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa masyarakat dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka

Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah individu pada saat dia tumbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntutan umum untuk (mengarahkan) aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya 

PELEMBAGAAN AGAMA
Agama begitu universal, permanen (langgeng), dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, akan sukar memahami masyarakat. hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah, apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur agama 

Kaitan agam dan masyarakat dapat mencerminkan dua tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K.Nottingham 1954)

a. Mayarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral
masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. anggota masyarakat menganut agama yang sama. oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama

b. Masyarakat-masyarakat perindustri yang sedang berkembang
keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sakral dan yang sekular itu sedikit banyaknya masih dapat dibedakan

Diolah dari referensi :
MKDU Ilmu sosial dasar, Herwantiyoko & Neltje F.Katuuk 
Kesamaan Derajat
Senin, November 08, 2010 | Author: Mr.Rofi
Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Beberapa hak dan kewajiban penting ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) sebagai hak dan kewajiban asasi.

Di dalam susunan negara modern hak-hak dan kebebasan-kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh Undang-Undang dan menjadi hukum positif. Undang-undang tersebut berlaku sama pada setiap orang tanpa kecualinya dalam arti semua orang mempunyai kesamaan derajat dan ini dijamin oleh undang-undang

1. Persamaan Hak

Mengenai persamaan hak ini selanjutnya dicantumkan dalam pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia atau universitas declaration of human right (1948) dalam pasal-pasalnya seperti dalam :
  • Pasal 1 : sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan

  • Pasal 2 ayat 1 : setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali apapun seperti misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, atau pendapat lain, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, milik, kelahiran ataupun kedudukan

  • Pasal 7 : sekalian orang adalah sama terhadap undang-undang dan berhak atas perlindungan hukum yang sama dengan tak ada perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang ditujukan kepada perbedaan semacam ini

2. Persamaan derajat di Indonesia
Dalam undang-undang dasar 1945 mengenai hak dan kebebasan yang berkaitan dengan adanya persamaan derajat dan hak juga tercantum dalam pasal-pasalnya secara jelas. Sebagaimana kita ketahui negara kesatuan republik indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara tanpa terkecualinya memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan, dan ini sebagai konsekuensi prinsip dari kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan

Hukum dibuat dimaksudkan untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara umum tanpa adanya perbedaan. Kalau kita lihat ada empat pasal yang memuat ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi itu yakni pasal 27,28,29 dan 31. empat pokok hak-hak asasi dalam empat pasal UUD 1945 adalah sebagai berikut :

Pertama tentang kesamaan kedudukan dan kewajiban warga negara di dalam hukum dan di muka pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 menetapkan : bahwa : ”segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya ”

Kemudian yang ditetapkan di dalam pasal 27 ayat 2 ialah hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

Kemudian yang ditetapkan dalam pasal 28 bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh undang-undang

Pokok ketiga dalam pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara, yang berbunyi sebagai berikut : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu

Pokok keempat adalah pasal 31 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran yang berbunyi (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran dan (2) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang

Diolah dari sumber referensi :
MKDU Ilmu sosial dasar, Herwantiyoko & Neltje F.Katuuk